Reputasi Internasional Pemerintahan Prabu Siliwangi

Pemerintahan Sri Baduga dilukiskan sebagai zaman kesejahteraan (Carita Parahiyangan). Tome Pires ikut mencatat kemajuan zaman Sri Baduga dengan komentar "The Kingdom of Sunda is justly governed; they are true men" (Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur).

Kegiatan perdagangan Sunda, mengutip Sumber: wikipedia, juga diberitakan sudah terjalin hingga Malaka, bahkan sampai ke kepulauan Maladewa (Maladiven). Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Jumlah perniagaan merica bisa mencapai 1000 bahar (1 bahar = 3 pikul) setahun, bahkan hasil tammarin (asem) dikatakannya cukup untuk mengisi muatan 1000 kapal.

Naskah Kitab Waruga Jagat dari Sumedang dan Pancakaki Masalah Karuhun Kabeh dari Ciamis yang ditulis dalam abad ke-18 dalam bahasa Jawa dan huruf Arab-pegon masih menyebut masa pemerintahan Sri Baduga ini dengan masa gemuh Pakuan (kemakmuran Pakuan) sehingga tak mengherankan bila hanya Sri Baduga yang kemudian diabadikan kebesarannya oleh raja penggantinya dalam zaman Pajajaran.

Prasasti yang terletak di desa Batu Tulis, Sukasari Bogor dibuat pada tahun 1533 M (1455 Saka) oleh Raja Surawisesa (1521-1535 M) untuk mengenang kebesaran ayahandanya, yaitu Sri Baduga Maharaja atau yang lebih dikenal sebagai Prabu Siliwangi yang memerintah Kerajaan Pajajaran tahun 1482-1521 M atau 1404-1443 Saka. (variety-indonesia)
Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi yang dalam Prasasti Tembaga Kebantenan disebut Susuhuna di Pakuan Pajajaran, memerintah selama 39 tahun (1482 - 1521). Ia disebut secara anumerta Sang Lumahing (Sang Mokteng) Rancamaya karena ia dipusarakan di Rancamaya.

0 komentar:

Post a Comment