www.CiamisManis.com memerlukan penelusuran beberapa saat sebelum menemukan catatan online mengenai bupati Ciamis yang baru saja memenangkan perebutan kursi Ciamis Satu. Siapa sebenarnya bupati Ciamis sekarang?
Bupati Yang Berjalan Sendirian
Penampilannya kalem dan cukup bersahaja. Pertanyaan tentang ragam isu hangat dari para wartawan selalu ia jawab dengan rileks. Ia juga piawai menghangatkan suasana. Sepintas, kesan itulah yang didapati Rahman dan Heri (wartawan INSIDEN) saat bersilaturahmi dengan Bupati Ciamis, Kol (Purn) H. Engkon Komara, di sebuah rumah makan sederhana di sekitar Alun-alun Ciamis beberapa waktu lalu.
"Silahkan saja kalau mau memuat profil saya. Hanya mohon maaf, kalau minta waktu untuk wawancara sekarang-sekarang ini saya tidak bisa, karena saya bersama Pak Gubernur harus ke Bangkok untuk menghadiri Sea Games. Saya diminta ikut karena kebetulan ada beberapa atlet asal Ciamis yang ikut berlaga di Sea Games," demikian papar H. Engkon saat wartawan INSIDEN meminta jadwal untuk wawancara khusus.
Pria kelahiran Ciamis, tepatnya 6 Agustus 1949 ini mulai menjabat Bupati sejak tahun 2004. Dalam proses pemilihan yang saat itu masih dilakukan oleh DPRD (belum sistem pemilihan langsung / pilkada -- red), H. Engkon dan pasangannya H. Dedi Sobandi mengantongi 31 suara. Jauh mengungguli pasangan lain yang hanya memperoleh masing-masing 8 dan 2 suara. Misi yang diusung berbasis pada pariwisata dan agrobisnis.
Sebelum menjabat Bupati Ciamis, H. Engkon berdinas di lingkungan militer. Perjalanan karir jebolan AKABRI Magelang tahun 1972 mulai kentara sejak diamanahi menjabat Dandim 1606/Lombok Barat pada tahun 1992. Satu tahun kemudian ia ditugaskan menjadi Kasrem 162 Kodam IX Udayana. Baru pada tahun 2000 beliau kembali ditugaskan di tatar priangan, yakni sebagai Irdam III Siliwangi dan PA Ahli Golongan IV di Seskoad. Terakhir, sebelum menjadi orang nomor satu di Tatar Galuh, beliau dipercaya menjabat Kasgar II/BDG dan CMI (2001 – 2003).
Namanya tentara, tentu tak lepas dari riwayat perjuangan. H. Engkon pernah ditugaskan dalam beberapa operasi militer, di antaranya Operasi Seroja di Timtim. Menurut data, suami dari Hj. Tri Astuti Iswandari ini bahkan pernah ditugaskan sebanyak tiga kali dalam operasi tersebut, yakni pada tahun 1975 - 1976, 1977 - 1978 dan 1980 - 1981.
Melihat kiprahnya, tak berlebihan jika H. Engkon disebut sebagai salah satu putra terbaik Ciamis. Setidaknya bisa diukur dari banyaknya penghargaan yang disematkan di dadanya saat berdinas di militer. Ayah dari Yudha Wibowo P. (31 thn) dan Siska Ayu Dhamayanti (25 thn) ini pernah dianugrahi beberapa penghargaan, di antaranya ; Satya Lencana Seroja TIMTIM, Satya Lencana Bhakti, Satya Lencana Dwija Cista, Satya Lencana Eka Paksi Nararya dan Bintang Veteran TIMTIM.
Pensiun dari lingkungan militer tak berarti berhenti mendapat prestasi kerja. Sejak menjadi Bupati Ciamis, ia juga berhasil menyabet beberapa penghargaan tingkat nasional, diantaranya ; Penghargaan dalam bidang ketahanan pangan, Manggala Karya Kencana dan Satya Kencana Wirakarya. Selain itu, ia juga termasuk ke dalam tiga besar Bupati Peduli Kehutanan. Penilaian ini diprakarsai oleh Departemen Kehutanan RI yang digelar dalam skup nasional.
Prestasi lainnya yang layak diacungi jempol adalah keberhasilannya mendapat Piala Wahana Tata Nugraha (bidang lalu lintas) dalam dua tahun berturut-turut (2005 dan 2006). Bahkan beredar kabar, tahun ini pun Ciamis berpeluang besar memperoleh kembali Wahana Tata Nugraha. Kalau tak ada aral melintang, Wahana Tata Nugraha 2007 akan dianugerahkan pada pertengahan atau menjelang akhir bulan Desember 2007.
Meski lumayan bertabur penghargaan, tapi semua itu tak membuat H. Engkon besar kepala. Bupati yang mengaku hobi menyanyi dan golf di waktu senggang ini pernah menyinggung masalah penghargaan tersebut. “Penghargaan-penghargaan tersebut bukan untuk saya pribadi, tapi untuk seluruh rakyat Ciamis yang telah bahu-membahu menyukseskan berbagai program pebangunan,” papar H. Engkon di salah satu media cetak beberapa waktu lalu.
Terkait kinerja Pemda Ciamis dengan berbagai penghargaannya, ada hal lain yang cukup menarik. “Teu dibantuan ku wakil bupati ge, Ciamis geus lumayan. Komo mun aya wakilna,” terang Nurdiana, salah seorang wartawan INSIDEN saat berlangsung rapat redaksi.
Meski terkesan senda gurau, pernyataan salah seorang wartawan INSIDEN tersebut ada benarnya. Bagaimana pun H. Engkon dalam tugasnya sebagai Bupati Ciamis saat ini berjalan sendirian (Wakil Bupati Ciamis sejak 2005 dinonaktifkan -- red). Padahal, menjadi orang nomor satu dari hampir 1,5 juta jiwa dengan luas wilayah sekitar 250 ribu ha tentu saja bukan hal yang mudah.
Sosok Bupati Ciamis di beberapa kalangan dikenal sebagai sosok yang sangat penuh pertimbangan dan tidak mudah mengumbar pernyataan, terkecuali waktunya memang sudah benar-benar tepat. Faktanya saat ini, agak sulit menebak langkah atau kebijakan Pa Engkon, khususnya dalam masalah-masalah yang terkait dengan hak prerogatifnya sebagai Bupati Ciamis. “Contohnya saja masalah siapa calon Sekda, beliau orang yang sangat hati-hati dan sulit ditebak," papar seorang pengamat sosial politik Ciamis yang enggan disebutkan namanya.
Sumber: http://kbppp-ciamis.com
Bupati Yang Berjalan Sendirian
Penampilannya kalem dan cukup bersahaja. Pertanyaan tentang ragam isu hangat dari para wartawan selalu ia jawab dengan rileks. Ia juga piawai menghangatkan suasana. Sepintas, kesan itulah yang didapati Rahman dan Heri (wartawan INSIDEN) saat bersilaturahmi dengan Bupati Ciamis, Kol (Purn) H. Engkon Komara, di sebuah rumah makan sederhana di sekitar Alun-alun Ciamis beberapa waktu lalu.
"Silahkan saja kalau mau memuat profil saya. Hanya mohon maaf, kalau minta waktu untuk wawancara sekarang-sekarang ini saya tidak bisa, karena saya bersama Pak Gubernur harus ke Bangkok untuk menghadiri Sea Games. Saya diminta ikut karena kebetulan ada beberapa atlet asal Ciamis yang ikut berlaga di Sea Games," demikian papar H. Engkon saat wartawan INSIDEN meminta jadwal untuk wawancara khusus.
Pria kelahiran Ciamis, tepatnya 6 Agustus 1949 ini mulai menjabat Bupati sejak tahun 2004. Dalam proses pemilihan yang saat itu masih dilakukan oleh DPRD (belum sistem pemilihan langsung / pilkada -- red), H. Engkon dan pasangannya H. Dedi Sobandi mengantongi 31 suara. Jauh mengungguli pasangan lain yang hanya memperoleh masing-masing 8 dan 2 suara. Misi yang diusung berbasis pada pariwisata dan agrobisnis.
Sebelum menjabat Bupati Ciamis, H. Engkon berdinas di lingkungan militer. Perjalanan karir jebolan AKABRI Magelang tahun 1972 mulai kentara sejak diamanahi menjabat Dandim 1606/Lombok Barat pada tahun 1992. Satu tahun kemudian ia ditugaskan menjadi Kasrem 162 Kodam IX Udayana. Baru pada tahun 2000 beliau kembali ditugaskan di tatar priangan, yakni sebagai Irdam III Siliwangi dan PA Ahli Golongan IV di Seskoad. Terakhir, sebelum menjadi orang nomor satu di Tatar Galuh, beliau dipercaya menjabat Kasgar II/BDG dan CMI (2001 – 2003).
Namanya tentara, tentu tak lepas dari riwayat perjuangan. H. Engkon pernah ditugaskan dalam beberapa operasi militer, di antaranya Operasi Seroja di Timtim. Menurut data, suami dari Hj. Tri Astuti Iswandari ini bahkan pernah ditugaskan sebanyak tiga kali dalam operasi tersebut, yakni pada tahun 1975 - 1976, 1977 - 1978 dan 1980 - 1981.
Melihat kiprahnya, tak berlebihan jika H. Engkon disebut sebagai salah satu putra terbaik Ciamis. Setidaknya bisa diukur dari banyaknya penghargaan yang disematkan di dadanya saat berdinas di militer. Ayah dari Yudha Wibowo P. (31 thn) dan Siska Ayu Dhamayanti (25 thn) ini pernah dianugrahi beberapa penghargaan, di antaranya ; Satya Lencana Seroja TIMTIM, Satya Lencana Bhakti, Satya Lencana Dwija Cista, Satya Lencana Eka Paksi Nararya dan Bintang Veteran TIMTIM.
Pensiun dari lingkungan militer tak berarti berhenti mendapat prestasi kerja. Sejak menjadi Bupati Ciamis, ia juga berhasil menyabet beberapa penghargaan tingkat nasional, diantaranya ; Penghargaan dalam bidang ketahanan pangan, Manggala Karya Kencana dan Satya Kencana Wirakarya. Selain itu, ia juga termasuk ke dalam tiga besar Bupati Peduli Kehutanan. Penilaian ini diprakarsai oleh Departemen Kehutanan RI yang digelar dalam skup nasional.
Prestasi lainnya yang layak diacungi jempol adalah keberhasilannya mendapat Piala Wahana Tata Nugraha (bidang lalu lintas) dalam dua tahun berturut-turut (2005 dan 2006). Bahkan beredar kabar, tahun ini pun Ciamis berpeluang besar memperoleh kembali Wahana Tata Nugraha. Kalau tak ada aral melintang, Wahana Tata Nugraha 2007 akan dianugerahkan pada pertengahan atau menjelang akhir bulan Desember 2007.
Meski lumayan bertabur penghargaan, tapi semua itu tak membuat H. Engkon besar kepala. Bupati yang mengaku hobi menyanyi dan golf di waktu senggang ini pernah menyinggung masalah penghargaan tersebut. “Penghargaan-penghargaan tersebut bukan untuk saya pribadi, tapi untuk seluruh rakyat Ciamis yang telah bahu-membahu menyukseskan berbagai program pebangunan,” papar H. Engkon di salah satu media cetak beberapa waktu lalu.
Terkait kinerja Pemda Ciamis dengan berbagai penghargaannya, ada hal lain yang cukup menarik. “Teu dibantuan ku wakil bupati ge, Ciamis geus lumayan. Komo mun aya wakilna,” terang Nurdiana, salah seorang wartawan INSIDEN saat berlangsung rapat redaksi.
Meski terkesan senda gurau, pernyataan salah seorang wartawan INSIDEN tersebut ada benarnya. Bagaimana pun H. Engkon dalam tugasnya sebagai Bupati Ciamis saat ini berjalan sendirian (Wakil Bupati Ciamis sejak 2005 dinonaktifkan -- red). Padahal, menjadi orang nomor satu dari hampir 1,5 juta jiwa dengan luas wilayah sekitar 250 ribu ha tentu saja bukan hal yang mudah.
Sosok Bupati Ciamis di beberapa kalangan dikenal sebagai sosok yang sangat penuh pertimbangan dan tidak mudah mengumbar pernyataan, terkecuali waktunya memang sudah benar-benar tepat. Faktanya saat ini, agak sulit menebak langkah atau kebijakan Pa Engkon, khususnya dalam masalah-masalah yang terkait dengan hak prerogatifnya sebagai Bupati Ciamis. “Contohnya saja masalah siapa calon Sekda, beliau orang yang sangat hati-hati dan sulit ditebak," papar seorang pengamat sosial politik Ciamis yang enggan disebutkan namanya.
Sumber: http://kbppp-ciamis.com
Memang, pami dipingpin mantan militer mah.. mamanawian rada disiplin lah aparat teh...
ReplyDeletehalah
ReplyDelete