Yudi Kusir Deldom

Taun ieu kang Admin teu tiasa wangsul dina raraga lebaran haji ka Ciamis. Bari nambaan rasa sono ka kota Ciamis, cikan urang guar salah sahiji fragmen kahirupan di alun-alun kota Ciamis.
Sadaya oge tangtos uninga perkawis deldom nya? Mangga diaos, manawi salira kalangkung teu kantos maos artikel hampang ti Tribunjabar. Linkna didieu, mangga bilih bade dibuka.

Yudi Kusir Deldom di Taman Raflesia Ciamis
Penghasilannya Melebihi Gaji PNS Golongan II

SAAT remaja seusianya asyik naik sepeda motor keliling kota, main bola, nongkrong atau sekedar berkirim SMS lewat ponsel, Yudi (14) memeras keringat memutari keliling Taman Raflesia Alun Alun Ciamis. Yudi berkeliling taman kebanggaan warga Tatar Galuh Ciamis tersebut menjalankan profesinya sebagai kusir deldom delman domba.

Yudi adalah seorang dari empat kusir deldom yang biasa mangkal di Taman Raflesia setiap sore. Dan Yudi adalah satu satunya kusir deldom anak anak, karena tiga lainnya adalah pria dewasa.

Deldom adalah semacam sado, delman atau bendi mini yang tenaga penariknya adalah domba domba jantan. Warga Ciamis menyebutnya deldom. Di dunia deldom mungkin hanya ada di Ciamis, tepatnya di Taman Raflesia Alun Alun Ciamis.

"Kalau hujan, terpaksa libur. Bila cuaca cerah seperti sore ini alhamdulillah biasanya ada rezeki," ujar Yudi anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Nana (45) dan Ny Titi (40) warga Dusun Desa Rt 01 RW 01 Desa Saguling Kecamatan Baregbeg ini kepada Tribun, beberapa waktu lalu.

Sudah jutaan rupiah yang berhasil dikumpulkan Yudi selama menjadi kusir deldom. Maklum setiap hari Yudi rata rata bisa mendapat uang rata rata Rp 60.000 sampai Rp 70.000. Pada hari libur atau Minggu Yudi bisa mengantongi Rp 100.000.

Bahkan pada bulan puasa setiap sore Yudi bisa mengantongi Rp 150.000/hari. Dalam sebulan Yudi bisa mengantongi jutaan rupiah. Penghasilannya melebihi gaji PNS golongan II.

"Tapi kalau lagi sepi, ya pulangnya tidak bawa apa apa. Bawa capeknya saja," ujar Yudi.

Yudi tercatat sebagai siswa kelas VIII (kelas II) SMP Negeri I Baregbeg. Yudi sudah menjadi kusir deldom sejak ia masih berusia 10 tahun atau ketika masih duduk di kelas IV SD.

Pulang sekolah pukul 13.00, Yudi bersiap siap berganti profesi dari murid sekolah menjadi tukang deldom. Selepas asar, Yudi berangkat dari rumahnya yang berada dekat pool elf Jaya Raya di Desa Saguling menuju Alun Alun Ciamis dengan berjalan kaki sembari menuntun domba jantan (bandot) kesayangannya yang diberi nama Unyil.

Ditemani si Unyil yang sudah berusia 5 tahun, Yudi menelusuri jalan raya Ciamis Kawali dari arah Saguling menuju pusat kota Ciamis. Jarak 4 km tersebut ditempuhnya sekitar 15 menit.

Setiba di kota Ciamis, Yudi tidak langsung ke alun alun melainkan ke Jl Stasiun Ciamis dulu untuk mengambil delman mini yang disimpan di sebuah rumah di belakang Yogya Deptstore.

Dan Yudi menyewa tempat penyimpanan delman mini tersebut sebesar Rp 30.000 per bulan atau Rp 1.000/hari. Setelah itu ia baru ke Alun Alun sembari menuntun domba dan menarik delman mini.

Delman mini yang digunakan Yudi berbeda dengan 3 deldom lainnya yang biasa mangkal di Taman Raflesia Alun Alun Ciamis. Delman mini yang dipakai Yudi adalah modifikasi becak mini hasil karya orang tuanya, Nana.

Nggak malu?

"Buat apa malu, cuek aja. Teman teman di sekolah sudah pada tahu, ibu guru juga tahu. Kalau bertemu teman yang lagi nongkrong di sini, ya biasa biasa saja," ujar Yudi.

Selama empat tahun menjadi kusir deldom, Yudi telah menjadi tulang punggung keluarganya. Ia mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan membantu ayahnya, Nana yang sehari sehari bekerja sebagai penjual balon.(Andri M Dani)

0 komentar:

Post a Comment