Ketika Warga Langkaplancar Menagih Janji

Hati-hati membuat janji, apalagi jika hal tersebut menyangkut kepentingan orang banyak. Sebuah janji yang terucap pada orang banyak, akan menuai tagihan yang hebat. Demikian yang terjadi ketika ratusan warga Langkaplancar menagih pembangunan jalan Langkaplancar kepada kantor Dinas Binamarga Kabupaten Ciamis, hari Kamis yang lalu.

Seperti diberitakan oleh kabar-priangan.com, ratusan warga Lang­kap­lancar yang bergabung da­lam Aliansi Masyarakat Pe­duli Langkaplancar (Am­pel) menagih janji. Pembangunan jalan Kecamatan Langkaplancar, belum tampak tanda-tandanya, padahal Pemkab Ciamis berjanji bahwa pada awal tahun 2013 pembangunan tersebut akan mulai digelindingkan.

Mereka beraudensi dengan Ke­pala Bidang Sarana Jalan dan Jembatan Dinas Bina­marga, Kepala Seksi Jalan dan Jembatan pada Dinas Binamarga dan Kepala Di­nas Keuangan Cia­mis. Intinya mempertanyakan kapan pembangunan jalan akan direalisasikan serta anggaran yang akan digunakan untuk hal tersebut.

Ketua Umum Ampel He­ri Syarif Haerul Anwar me­ngatakan, warga datang un­tuk menagih nota kesepakatan dengan 50 anggota dewan yang akan mengabulkan tuntuan warga Lang­kaplancar untuk membangun jalan yang membentang sepanjang 72 Kilometer. Nota dimaksud adalah hasil demo ribuan masyarakat Langkaplancar pada Rabu 26 September 2012 silam, sebagaimana diberitakan bisnis-jabar.com.


"Kami kesini menagih janji yang ada pada nota ke­sepakatakan yang disetujui oleh seluruh anggota dewan kabupaten Ciamis," katanya.

Menurut Heri, komitmen untuk membangun jalan yang sudah disepakati oleh anggota dewan hing­ga saat belum juga dilakukan, sementara jalan Langkaplancar ini adalah salah satu akses jalan yang paling rusak parah di Kabu­paten Ciamis.

"Dengan rusaknya jalan Langkaplancar selama beberapa tahun kebelakang sangat mengganggu sekali terhadap laju ekonomi war­ga Kecamatan Lang­kap­lancar," ujarnya.

Ruas jalan Lang­kaplancar yang harus ada dalam pembangunan jalan saat ini yaitu jalan Pama­rican-Gunungkelir, Gu­nung­kelir-Palengseran, Gunungkelir-Jurago dan Cibatu-Ciwilis. Se­mua jalan tersebut adalah jalan-jalan yang memang aktif digunakan sekitar lima puluh ribu warga Ciamis.

Heri menyatakan agar perbaikan jalan ini sese­gera mungkin direalisasikan dan pihak terkait seperti Dinas Bina­marga harus secepatnya me­ngambil keputusan. Dirinya mengaku sudah tidak percaya lagi dengan nota kesepakatan antara warga dengan pemerintah, pasalnya nota kesepatan yang sudah sebelumnya juga tidak bisa dilakukan.

"Kami sebetulnya ingin meminta kejelasan, bukan nota kesepakatan apapun, karena kami sudah tidak percaya terhadap itu. Yang pertama saja dengan pihak DPRD tidak bisa dilakukan apa tuntutan kami yang ada di nota kesepakatan, yang penting jalan menuju ke Langkaplancar bisa la­yak digunakan," katanya.

Menanggapi hal itu Ke­pa­la Bidang Sarana Jalan dan Jembatan, Supena Adi­praja, menjelaskan pemba­ngunan jalan ini bisa direalisasikan dengan ang­garan seadanya. Dana pem­ba­ngun­an jalan berasal dari APBD sekitar 13 miliyar.

"Kami akan gunakan ang­­­garan seadanya. Untuk puas atau tidak dengan ang­­garan yang ada ini, war­ga silahkan mengajukan kembali. Kemudian untuk ja­lan jika ingin dibangun seluruhnya akan mengha­biskan dana lebih dari 20 miliyar, dan itu adalah dana yang sangat besar," kata­nya.

Menurutnya, pembangunan akan segera dilakukan namun dengan cara bertahap dan tidak bisa langsung dikerjakan sekaligus karena luas jalan cukup panjang.

"Ini tidak bisa di lakukan secara langsung namun ada beberapa tahapan. Namun kami juga berusaha untuk melakukan pembangunan secepatnya," ucapanya.

Sementara itu Kepala Di­nas Binamarga Ciamis, saat ditemui terpisah, mengung­kapkan warga Lang­kap­lan­car tinggal menunggu wak­tu, sebab lelang pro­yek un­tuk pembangunan jalan Lang­­kaplancar akan di la­ku­­kan di akhir bulan Ja­nua­ri ini.

"Tinggal menuggu waktu saja, karena kami disini ju­ga butuh perencanaan, dan sekitar belasan miliyar un­tuk jalan Langkaplancar ini dan akan dilakukan secara bertahap dan ang­gar­an bersumber dari APBD dan bantuan provinsi," ujarnya.

Mengenai anggaran yang akan di gunakan dalam pembangunan jalan Langkaplancar ini, Kepala Dinas Keuangan Ci­amis Toto Marwoto menga­takan tidak ada ruang un­tuk pemnambahan ang­gar­an karena jumlah yang dibutuhkan sangat besar, terkecuali jika ada bantuan yang bersumber lansung dari kementerian atau dana CSR (Cor­­porate Social Responsibilty).

"Kami juga sudah beru­saha untuk pembangunan jalan Langkaplancar ini, sebab apa yang diingankan oleh warga Langkaplancar juga sama diinginkan oleh pemerintah," katanya sebagaimana dikutip kabar-priangan.com.

Bagaimana dengan keadaan jalan-jalan lain di seluruh pelosok Kabupaten Ciamis? Semoga aksi demo semacam ini tidak menjadi trend untuk menekan kinerja pemerintah daerah dalam melayani rakyat, dan pembangunan fasilitas pelayanan publik -sudah dengan sendirinya- menjadi prioritas utama para pemangku kebijakan.

0 komentar:

Post a Comment