Mengenal Astana Gede Kawali Ciamis


Situs Kawali merupakan peninggalan budaya dari masa prasejarah, klasik, dan Islam, serta dianggap penting bagi masyarakat Sunda. Dalam tradisi masyarakat setempat, Situs Astana Gede Kawali dikenal sebagai peninggalan sejarah masa kerjaan Galuh dari abad ke-13 Masehi.

Anda akan melihat situs yang terbagi dalam beberapa halaman teras; pada halaman paling atas terdapat makam kuno dari masa Islam, yaitu Kiai Dalem Adipati Singacala dan Ki Cakrakusuma, yang menerima ajaran agama Islam dan kemudian menyiarkannya. Di halaman bawah terdapat beberapa tinggalan arkeologis, seperti beberapa Prasasti Kawali dan Batu Pangentengan.

Selain itu juga terdapat prasasti berisi ajaran moral dari Prabu Raja Wastu, yang masih relevan hingga sekarang.

Situs ini berlokasi di Kampung Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, atau 15 km arah utara Ciamis. Kawali pada zaman dahulu kala merupakan pusat kerajaan Sunda Galuh. Seperti kita ketahui, Kerajaan Pajajaran pernah berpindah-pindah pusat pemerintahannya. Selain di Pakuan Pajajaran (Bogor) juga pernah di Galuh, yang lebih populer disebut Kawali.


Kerajaan Sunda Galuh dipimpin oleh raja yang turun-temurun melahirkan seorang raja besar bernama Niskala Wastukencana yang bergelar Sri Baduga Maharaja/Prabu Siliwangi. Dari raja Pajajaran ini, kelak lahir para penyebar agama Islam di tatar sunda (Jawa Barat), seperti Pangeran Walangsungsang yang mendirikan Kesultanan Cirebon, Nyai Larasantang yang melahirkan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati), dan Kian Santang yang lebih dikenal dengan kisah heroiknya.

referensi:
1. situs disbudpar jabar
2. blog mataharitimoer


0 komentar:

Post a Comment