Awug, Kuliner Tradisi Ciamis yang Tampil Kembali


Gagasan menampilkan kembali awug sebagai salah satu bagian dari khazanah kuliner tradisi Ciamis di tengah-tengah keramaian publik, merupakan hal yang patut mendapat apresiasi tinggi. Masyarakat Ciamis yang rindu dengan makanan ini dapat menjumpainya kembali pada hari minggu pagi (dan kadang sore hari) di Taman Raflesia Ciamis.

Maman Suparman, seorang pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Budiasih Ciamis, menjadi orang dibalik kemunculan sebuah stand unik di Taman Raflesia Ciamis yang menyajikan awug, gurandil, putu mayang dan adas. Khusus awug, Maman yang didampingi isteri tercinta menyajikan camilan yang terbuat dari beras ketan ini dalam keadaan panas, karena dimasak langsung di tempat.


Dua tahun yang lalu ketika ia mulai merintis usaha ini, Maman sempat dihinggapi ragu apakah jualannya akan laku atau tidak. Tetapi perasaan tersebut akhirnya sirna seiring banyaknya pembeli yang datang. Maman menduga, sebagian pembeli datang karena merasa aneh dengan jualannya, karena biasanya awug dijual oleh penjaja keliling yang kebanyakan berasal dari golongan 'orang tua' (dalam bahasa sunda disebut ema-ema).

Kiprah Maman menyajikan kuliner khas jadul dengan tampilan stand yang menarik membuat awug, kuliner tradisi jadul, tambil kembali dengan lebih trendi. Penuh kreasi, Maman membuat singkatan AWUG sebagai Asal Wawuh Urusan Gampang.

Tertarik mencoba citarasa Awug?

0 komentar:

Post a Comment