Gapoktan Tani Makmur Panjalu Ciamis, Konsisten Lestarikan Hutan Rakyat


Sadar akan pentingnya menjaga kelestarian hutan, para petani yang tergabung di kelompok Tani Makmur, Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu tetap konsisten menjaga kelestarian hutan rakyat.

Masyarakat saat ini sudah tidak lagi berani menebang pohon tegakan untuk kepentingan perluasan areal pertanian. Mereka lebih memilih untuk menyesuaikan pola tanam dengan kondisi tanaman tegakan.

"Menanam cabe pun kita lakukan dibawah pohon tegakan, petani lain banyak yang mencibir karena cabe nutuh di lahan terbuka, tapi nyatanya kami berhasil, meskipun menanam di bawah tegakan pohon," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani Makmur di Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Emod Suganda Kamis (24/5).

Emod sudah beberapa kali menanam cabe merah di lokasi hutan yang rimbun dengan pohon kayu tegak, namun hasilnya sangat memusakan.

"Kami lebih memilih melakukan uji coba, apa yang orang lain tidak dilakukan kami coba lakukan," tegasnya.

Masyarakat kata Emod merasa perlu untuk menjaga kelestarian hutan di kawasan kaki gunung Sawal. Pasalnya jika kawasan tersebut dibiarkan gundul dan hanya dijadikan lahan pertanian dikhawatirkan akan menimbulkan bencana di daerah Panjalu.

Maman Sulaeman sekertaris Gapoktan Tani Makmur mengakui apa yang dilakukan kelompoknya dalam melestarikan hutan rakyat banyak mendapat sambutan dari pihak lain.

Bahkan belakangan ini Gapoktan Tani Makmur dijadikan pelopor dibidang pelestarian kawasan hutan rakyat di Jawa Barat. Ada sekitar 99 hektar kawasan hutan yang pada tahun 2000 lalu rusak kini sudah kembali lestari. Manfaatnya sudah mulai dirasakan masyarakat Panjalu.

"Kemarau sembilan bulan pun masyarakat di Panjalu tidak akan mengalami kesulitan air, karena hutanya lestari," katanya.

Upaya menyadarkan masyarakat untuk ikut melestarikan kawasan kaki gunung sawal yang sudah menjadi tanah milik masyarakat tidak mudah. Butuh kerja keras agar semua masyarakat peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Hasilnya kini masyarakat tidak ada lagi ada yang berani menebang pohon kayu tegakan di areal kebunnya. Mereka memilih menanami tanaman produktif holtikultura dengan cara menyesuaikan dengan tanaman tegakan.

Atas kepedulianya terhadap pelestarian kawasan hutan rakyat, Kelompok tersebut diganjar penghargaan oleh pemerintah Kabupaten Ciamis pada tahun 2010 sebagai kelompok tani hutan terbaik.

sumber: kabar-priangan.com

0 komentar:

Post a Comment