Orang Indonesia tahu bahwa negerinya memiliki banyak tempat yang indah, dan layak dijadikan tujuan wisata. Masalahnya, keindahan tempat-tempat tersebut baru sekadar didengar dari cerita-cerita. Banyak juga yang menuliskannya dalam blog, namun sedikit sekali yang memberikan informasi secara tuntas. Akibatnya, saat ingin liburan, tujuan kita kembali lagi ke seputaran Bandung, Anyer, Bali, atau Lombok. Duh, bosan ya?
Untuk Anda yang menginginkan tempat wisata lokal yang tak begitu jauh, namun memberikan hiburan yang lengkap, silakan mencoba berkunjung ke kawasan Ciamis Selatan. Di kawasan pesisir ini Anda mungkin mengenal lokasi wisata bernama Pangandaran atau Green Canyon. Tetapi apa saja sih yang sebenarnya bisa dilihat di sana?
Melalui bukunya, Wisata Pesisir Ciamis Selatan, Edi Dimyati berusaha memberikan gambaran secara detail, kegiatan wisata seperti apa yang bisa kita dapatkan dengan berkunjung ke Pantai Pangandaran dan sekitarnya. Ternyata, saat liburan ke kawasan ini kita tidak hanya bisa bermain air di pantai, memancing, berendam, atau menikmati keindahan alam, tetapi juga berwisata budaya, petualangan, kuliner, bahkan ilmiah. Anda juga bisa berkuda, bersampan, dan terlibat dalam aktivitas masyarakat setempat.
"Saya memang memilih kawasan Ciamis Selatan karena penasaran ingin mengeksplorasi surga tersembunyi, sekaligus membantu mempromosikan wisata Indonesia. Ternyata Indonesia punya tempat wisata yang tak ada habisnya untuk dijelajahi," tutur Edi pada Kompas Female.
Dalam buku ini, Edi menguraikan 22 lokasi wisata alam, sejarah, dan petualangan, belum termasuk bab yang berisi tujuan wisata kuliner, industri rumah tangga, tempat mencari suvenir, juga terminal dan bandar udara. Informasi mengenai sebagian tempat tujuan wisata ini sudah diperolehnya melalui riset, sebagian besar lainnya ditemukannya secara langsung, dan melalui rekomendasi dari penduduk setempat atau dari dinas pariwisata.
Kelebihan Edi adalah dalam kepekaannya mengeksplorasi suatu kawasan. Dari sebuah kawasan yang membuat kita semula bertanya dengan penuh keraguan, "Memangnya ada apa sih, di sana?", Edi bisa memaparkan begitu banyak tempat yang menarik untuk dikunjungi. Ia juga banyak berinteraksi dengan penduduk setempat, sehingga bisa mendapat "bocoran" tentang tempat-tempat atau aktivitas yang tak banyak diketahui orang.
Di kawasan seluas 277.479 hektar ini, misalnya, terdapat Pantai Batu Karas yang ombaknya asyik untuk berselancar. Anda akan terkejut bahwa di sana pun ada tempat persewaan surfboard, lengkap dengan instruktur selancar yang akan memberikan kursus singkat cara berselancar bagi pemula.
Kemudian ada Karang Nini, dimana Anda bisa menikmati sunrise sekaligus sunset. Dari tempat yang sama, Anda bisa melihat Teluk Pananjung dan Pulau Nusa Kambangan. Ya, inilah pulau yang menjadi lembaga pemasyarakatan dengan "maximum security" di Indonesia. Selain itu Anda juga bisa melakukan wisata ziarah ke Gua Masigit Sela, Gua Maria, dan Gua Ronggeng.
Untuk wisata petualangan, Anda bisa mengeksplorasi gua di Gua Jepang, Gua Lanang, Gua Sumur Mudal, dan lain sebagainya. Ada arung sungai di Citumang, dengan rute yang bisa menaikkan adrenalin. Bila bosan bermain air dalam suasana alam, Anda bisa berpindah ke Pangandaran Waterpark.
Bagaimana bila bosan dengan semua wisata air tersebut? Edi akan mengajak Anda ke tempat penangkaran penyu, sanggar wayang, menonton aksi joki burung, sampai mengunjungi Museum Nyamuk!
"Supaya bisa mendapat wisata intinya minimal kita butuh waktu sembilan hari dalam satu garis jelajah di Ciamis Selatan. Tapi kalau wisatawan hanya punya waktu satu kali weekend atau tiga hari, sebaiknya diprioritaskan ke tempat pilihan saja, seperti Pangandaran, Taman Wisata Alam Pananjung, Green Canyon, Citumang, Batu Hiu, Penangkaran Penyu, dan Batu Karas," jelas pria yang juga mengelola blog PanduanSangPetualang.com ini.
Asyiknya, buku setebal 208 halaman ini banyak memberikan foto mengenai tempat-tempat wisata atau aktivitas yang bisa Anda kunjungi. Teksnya memberi gambaran singkat mengenai apa yang Anda dapatkan di sana, termasuk cara mencapai lokasi, harga tanda masuk di beberapa lokasi wisata, dan jadwal pertunjukan.
Hampir di setiap lokasi wisata Anda bisa menemukan pemandu wisata, atau penduduk lokal yang dengan senang hati akan menjadi penunjuk jalan atau menjelaskan sejarah suatu tempat. Namun dalam pengamatan Edi, pariwisata Ciamis masih menyimpan sedikit kekurangan. Pemerintah tampaknya masih mengandalkan Pangandaran dan Green Canyon, sedangkan infrastruktur jalan menuju lokasi wisata nomer dua yang sebenarnya memiliki potensi untuk dikembangkan, belum tertata. Contohnya, jalan menuju Citumang belum bagus.
"Kekurangan lainnya, kebesihan pantai mesti jadi prioritas lagi. Kalau menjelang liburan, sampah di pantai biasanya banyak. Pemerintah mesti mengedukasi lebih lagi kepada setiap wisatawan domestik," tambah Edi. "Tetapi kendala seperti ini biasanya saya jadikan pengalaman seru saja dalam bertualang."
Terakhir, menurutnya wisata budaya dan industri rumah tangga juga perlu digembargemborkan lagi melalui promosi di media cetak. Buku ini, seharusnya bisa membantu promosi wisata pesisir di kawasan Ciamis Selatan.
(posted by CiamisManis.com/source: female.kompas.com/pic credits: flickr.com )
0 komentar:
Post a Comment